Hampir setiap
orang dapat mengenali apakah seseorang di depannya homoseksual atau bukan hanya
dari wajahnya. Temuan ini memperkuat pendapat bahwa pikiran bawah sadar manusia
berperan penting dalam memandu perilakunya. Namun ternyata jari manusia dapat
lebih mengungkap lebih jauh tentang hubungan erat perilaku "gay"
seseorang.
Percaya atau
tidak, jari-jari tangan ternyata ada hubungannya dengan orientasi seksual
seseorang. Baru-baru ini sebuah penelitian yang dilakukan Windy M Brown dan
tim, menemukan bahwa ukuran jari berhubungan erat dengan ‘gay’ atau tidaknya
seseorang.
Dulu pernah
ada mitos bahwa ukuran tinggi jari bisa menentukan normal atau tidaknya si
pemilik jari, saat ini mitos diperkuat dengan penelitian Windy yang dimuat dalam
Archieves of Sexual Behavior.
Menurut penelitian tersebut, jika jari manis lebih tinggi daripada jari telunjuk, berarti si pemilik cenderung memiliki lebih banyak hormon testoteron.
Menurut penelitian tersebut, jika jari manis lebih tinggi daripada jari telunjuk, berarti si pemilik cenderung memiliki lebih banyak hormon testoteron.
Itu menandakan sifat hiperaktif, ageresif, dan
tidak suka hal-hal lamban.
Jika jari telunjuk lebih tinggi daripada jari manis, maka cenderung memiliki lebih banyak hormon estrogen, yang artinya memiliki banyak sifat sensitif dan emosional.
Yang sangat menarik dalam penelitian Marry dan tim itu, ternyata kebanyakan orang yang memiliki jari telunjuk dan jari manis yang sejajar adalah Biseksual (pria maupun wanita).
Penelitian ilmiah yang dilakukan Windy tersebut tak mengemukakan lebih lanjut secara spesfik mengapa demikian, namun bisa jadi kemungkinannya adalah karena tidak adanya tanda hormon dominan pada jari-jari tangan, baik testoteron maupun estrogen.
Jika jari telunjuk lebih tinggi daripada jari manis, maka cenderung memiliki lebih banyak hormon estrogen, yang artinya memiliki banyak sifat sensitif dan emosional.
Yang sangat menarik dalam penelitian Marry dan tim itu, ternyata kebanyakan orang yang memiliki jari telunjuk dan jari manis yang sejajar adalah Biseksual (pria maupun wanita).
Penelitian ilmiah yang dilakukan Windy tersebut tak mengemukakan lebih lanjut secara spesfik mengapa demikian, namun bisa jadi kemungkinannya adalah karena tidak adanya tanda hormon dominan pada jari-jari tangan, baik testoteron maupun estrogen.
0 komentar:
Posting Komentar
Thank You for your comment, and stay cool